
Temanggung, Jawa Tengah – Gunung Sindoro dengan ketinggian 3.150 mdpl selalu menghadirkan daya tarik bagi para pendaki. Selain puncaknya yang menawarkan sunrise spektakuler dan kawah aktif yang luas, gunung ini juga punya ikon tersendiri di jalur pendakian: Watu Tatah. Batu besar yang tersusun rapi di jalur Kledung ini kini menjadi tempat singgah favorit pendaki, sekaligus simbol perjalanan menuju puncak.
Mayoritas pendaki memilih jalur resmi Kledung di Kabupaten Temanggung. Jalur ini menjadi yang paling populer karena aksesnya mudah, fasilitasnya cukup lengkap, serta pemandangannya terbuka. Basecamp Kledung terletak tepat di jalur utama Temanggung–Wonosobo, sehingga mudah dijangkau kendaraan umum maupun pribadi.
Sejak pintu masuk basecamp, pendaki akan menempuh perjalanan melewati ladang warga, kemudian masuk ke jalur hutan yang menanjak. Tidak jauh setelah mendaki beberapa pos, pendaki akan menemukan sebuah spot unik yang kini menjadi ikon: Watu Tatah.
Di titik ini, batu-batu besar tersusun alami menyerupai undakan tangga. Pendaki biasanya beristirahat sejenak di sini, mengatur napas, atau sekadar duduk menikmati panorama Gunung Sumbing yang tampak jelas di seberang. Karena posisinya strategis dan pemandangannya indah, Watu Tatah selalu menjadi lokasi foto wajib sebelum melanjutkan perjalanan ke sabana dan puncak.
“Kalau naik Sindoro, rasanya nggak sah kalau belum mampir dan foto di Watu Tatah. Spot ini jadi semacam tanda, perjalanan kita sudah separuh jalan,” kata Arif, pendaki asal Yogyakarta.
Bagi pendaki yang ingin menghemat tenaga, tersedia jasa ojek gunung di Basecamp Kledung. Ojek ini bisa mengantar pendaki hingga batas ladang atau pos awal jalur, sehingga mengurangi jarak jalan kaki sekitar 2-3 kilometer.
Harga ojek bervariasi tergantung musim dan kesepakatan, namun rata-rata berkisar Rp30.000 – Rp50.000 per orang sekali jalan. Layanan ojek ini sangat membantu, terutama bagi pendaki pemula atau yang ingin menghemat waktu pendakian tektok (naik-turun dalam sehari).
Meskipun jalur Kledung relatif populer, pendaki tetap perlu memperhatikan beberapa hal saat mendaki Gunung Sindoro:
Persiapkan fisik – jalur menuju sabana dan puncak terkenal panjang dan terjal.
Gunakan ojek seperlunya – meski membantu, tetap siapkan stamina karena jalur setelah pos awal jauh lebih menantang.
Bawa air yang cukup – jalur Sindoro minim sumber air, sehingga logistik harus benar-benar diperhitungkan.
Jaga kebersihan Watu Tatah – jangan meninggalkan sampah di spot ikonik ini, agar tetap lestari bagi pendaki lain.
Berhati-hati saat hujan – batu di Watu Tatah bisa licin, sehingga pendaki perlu ekstra waspada.
Watu Tatah kini tak sekadar tempat istirahat, tetapi sudah menjadi ikon Gunung Sindoro yang selalu dikenang pendaki. Dari sini, mereka menemukan semangat baru untuk menaklukkan tanjakan panjang menuju sabana dan akhirnya meraih puncak.
Gunung Sindoro memang menantang, tetapi justru melalui titik-titik ikonik seperti Watu Tatah, pendaki menemukan makna perjalanan: berhenti sejenak, menikmati keindahan, lalu melangkah lagi menuju tujuan.