Lompat ke konten
Beranda » News » Gunung Merbabu : Dari Sabana Hijau hingga Puncak Kenteng Songo

Gunung Merbabu : Dari Sabana Hijau hingga Puncak Kenteng Songo

  • oleh

Gunung Merbabu : Dari Sabana Hijau hingga Puncak Kenteng Songo

Gunung Merbabu
sabana hijau icon merbabu

Gunung Merbabu ramai dipadati pendaki pada akhir pekan. Gunung setinggi 3.145 meter di atas permukaan laut ini terus memikat pecinta alam karena jalur pendakiannya menawarkan panorama sabana luas sebagai icon, puncak megah, serta sunrise yang memanjakan mata.

Pendaki Padati Basecamp

Sejak sore hari, ratusan pendaki memenuhi basecamp di jalur Selo, Suwanting, Wekas, hingga Cuntel. Mereka mendaftarkan diri, menyiapkan logistik, dan mengecek perlengkapan. Suasana ramai tampak ketika rombongan berdiskusi soal strategi pendakian, membagi beban bawaan, hingga menyeruput teh panas di warung sekitar basecamp untuk mengusir dingin malam Dieng.

Petugas basecamp aktif mengingatkan pendaki agar membawa perlengkapan standar, mulai dari jaket tebal, sarung tangan, headlamp, hingga bekal makanan. Relawan juga memberi arahan mengenai kondisi jalur, titik air, serta risiko cuaca yang bisa berubah sewaktu-waktu.

Jalur Menuju Puncak

Gunung Merbabu memiliki lima jalur resmi, yakni Selo, Suwanting, Wekas, Cuntel (Kopeng), dan Thekelan.

  • Pendaki yang memilih jalur Selo biasanya mengejar pemandangan sabana luas yang ikonik. Jalur ini relatif jelas dan populer, dengan waktu tempuh sekitar 6–8 jam menuju puncak.

  • Pendaki yang menempuh jalur Suwanting berhadapan dengan trek yang menanjak tajam, tetapi jalur ini menghadirkan panorama sabana yang disebut sebagai salah satu yang terindah di Jawa Tengah.

  • Pendaki yang memilih jalur Wekas, Cuntel, dan Thekelan biasanya mencari suasana lebih sepi. Jalur ini melewati hutan pinus, lereng menanjak, hingga padang rumput yang terbuka luas.

Sepanjang perjalanan, pendaki saling menyapa, berbagi semangat, dan sesekali berhenti untuk mengatur napas. Jalur hutan membuat tubuh berkeringat, tetapi begitu tiba di sabana, pandangan terbuka lebar dan rasa lelah langsung terbayar.

Pesona Sabana Merbabu

Sabana Merbabu menjadi daya tarik utama. Hamparan rumput hijau luas membentang, berpadu dengan langit biru yang cerah. Di balik sabana, pendaki bisa menyaksikan Gunung Merapi berdiri gagah. Banyak pendaki berhenti sejenak untuk mengabadikan momen, berfoto di tengah sabana, atau sekadar duduk menikmati angin pegunungan.

Malam hari, pendaki menyalakan tenda dan membentuk lingkaran untuk berbincang. Suhu dingin yang bisa turun hingga 5–8 derajat Celsius membuat api unggun menjadi pusat kehangatan. Tawa, cerita perjalanan, dan aroma kopi hangat menciptakan suasana kebersamaan yang khas di gunung.

Sunrise di Puncak Kenteng Songo

Menjelang dini hari, pendaki kembali melanjutkan perjalanan menuju puncak. Mereka menyalakan headlamp dan mendaki perlahan menembus dingin yang menusuk. Sekitar pukul lima pagi, mereka tiba di Puncak Kenteng Songo, titik tertinggi Gunung Merbabu.

Matahari perlahan muncul dari ufuk timur, memancarkan cahaya keemasan yang menyingkap hamparan awan. Dari puncak, pendaki dapat melihat Gunung Merapi yang berdiri gagah di sebelah selatan, sementara Sindoro, Sumbing, Slamet, dan Lawu tampak berjajar di kejauhan. Banyak pendaki berteriak kegirangan, mengangkat kamera, atau hanya terdiam menikmati keagungan ciptaan Tuhan.

Pesan Keselamatan dan Kelestarian

Meski jalurnya indah, Gunung Merbabu tetap menuntut persiapan matang. Relawan dan komunitas pecinta alam aktif berpatroli untuk memastikan pendaki membawa perlengkapan wajib. Mereka juga mengajak pendaki mendukung gerakan Zero Waste Hiking dengan membawa kembali sampah pribadi agar sabana dan jalur tetap bersih.

“Merbabu ini milik kita semua. Kalau pendaki menjaga kebersihan, gunung akan tetap indah untuk generasi berikutnya,” ujar salah satu relawan kepada pendaki di jalur Selo.

Gunung Favorit di Jawa Tengah

Gunung Merbabu terus berdiri sebagai salah satu destinasi pendakian favorit di Jawa Tengah. Sabana yang luas, sunrise spektakuler, serta jalur yang bervariasi membuat Merbabu selalu memberi pengalaman berharga. Pendaki tidak hanya menaklukkan ketinggian, tetapi juga merasakan kebersamaan, belajar tentang ketangguhan, dan memahami arti menjaga alam.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *